11.12.15

Atmosfer menuju akhir mulai kerasa. Kemarin-kemarin masih biasa aja karena sibuk hectic mikirin yang lain.
Trus sekarang, habis foto seangkatan ---yha....minus Ghufron... hiks:"  ---
Baru deh kepikir
Wow
ini bisa jadi satu-satunya momen terakhir semua manusia ini bisa kumpul ketawa-ketawa bareng (masih ada UAS matkul wajib sih sebenernya hahaha tp doesnt count as "kumpul-ketawa-ketawa" kan?)
WOW
it hits me hard on my face

..................................


terima kasih ya Allah, saya dimasukkin ke pasukan yang ini
pasukan yang isinya manusia-manusia yang kalo ngomong suka seenak jidat tanpa filter,
manusia yang SUKA NYEBELIN BANGET SAMPE BIKIN BETE DAN BAPER KESELLLLLLLLLLLLL tapi ngebanyol dikit gue lgsg ketawa:"""") (apasih),
pokoke beragam dari sabang-merauke ada, segala macam sifat, watak, perangai, kebiasaan, apapun itu you name it lah disini ada campur aduk jadi satu layaknya karedok.



Beberapa hari lalu karena ga ada yang koar-koar tentang foto angkatan gue pun berpikir
"ah yasudahlah toh hanya foto, sepele banget cuma barang kecil, yang penting kan hubungan antar manusianya yang notabene mau foto full team pun ga akan bisa ke capture"

Lalu saya chat sama Ratika trus mulai jadi mikir deh....kalau ini adalah momen. Dan ppikiran saya jadi berubah, bahwa momen ini harus di abadikan. Jadi deh trus w berkoar-koar di grup (hiks saya emang bacot maaf ya)


Lalu akhirnya terealisasikan juga, walaupun, (lagi-lagi) kurang satu biji anggota.......................
Tapi gue anggap mission accomplished lah karena ini udah kedua kalinya usaha foto angkatan (usaha pertama kurang satu orang juga, tapi orang yg berbeda kok) jadi kalo dua foto itu digabung yaaaaahhh bisalah ya dibilang angkatan gue foto full team dua kali ha ha ha ha:"")

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ketika dilihat-lihat. (foto-fotonya maksudnya) Dan mikir-mikir lagi, ternyata orang seperti saya butuh something to hold on to (ceilah)
Ketika ngelihat sesuatu dan ada muka kita ber 87 (-1...................) di satu tempat yang sama

Karena di saat seperti ini, ketika menuju momen semua manusia itu bakalan sibuk sama urusannya sendiri, dan betapa sulitnya mencari waktu kosong yang beririsan di jadwal 87 manusia itu,

ketika gue lihat foto itu,
yang terbersit adalah
"ada masa ketika.............." lalu segala macam ingatan tumpah ruah di otak. Dari yang ngebetein, nyebelin, nyenengin, ngangenin.


Ya walaupun gak bisa dipungkiri bahwa dalam lingkaran besar 87 manusia ini pasti ada lingkaran-lingkaran kecil lainnya, tapi menurut gue lingkaran itu ga terlalu berbentuk lingkaran kok HAHA APASIH
Hm jadi maksud gue lebih ke..................bentukkan kecil-kecil tidak sempurna yang tidak tertutup, membentuk satu bentukkan tidak sempurna yang besar, dan antar bentukkan kecil tidak sempurna itu menurut gue bisa fuse satu sama lain menjadi bentukkan yang baru. wkwk yah pokoknya gitulah!!!!!!! He he he he he makanya kusenang sekali orang-orangnya kayak kalian, yang mau berteman dengan saya walaupun saya banyak cacatnya:"


Begitulah.
Setelah ini semuanya mulai jalan di jalurnya masing-masing, udah masuk ke percabangan hutan rimbanya sendiri-sendiri; udah gak menempuh rimba yang sama, bareng-bareng lagi.


Good luck defeating your own beasts on your own jungle, pasukanku.
Semoga jalannya diterangi dan dilancarkan Allah.





12.11.15

"It's been 2 years already!!" they said






Mereka bilang "Sudah dua tahun ya, 2012"

Tapi. Our friendship goes way beyond the two-years time span, right?

Kalau saya mau bilang, sudah lebih dari dua tahun. Sejak awal ketemu di Lapangan Cinta ITB pas baru pengumuman penjurusan.
Awal suka ngumpul di saraga.
Awal panik dan bingung sistem praktikum yang beda (dan asprak yang.......................hadeuh mak).
Awal masa-masa osjur that leads to the point of AMPUNNNNGHEIYYYAAAAA di bawah terik panasnya Padalarang jahanam yang kering kerontang.

Dan lainnya.


Ya memang, sejak kita menjadi GEA, itu baru terhitung dua tahun.
But our story goes waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaay beyond that, ya nggak? Atau saya aja yang merasa begitu? #pertemananbertepuksebelahtangan hiks.
(eh tapi ya kalau dihitung dari awal, dua tahun lebih tiga......atau empat bulan aja sih HAHAHAHA tapi justru tiga atau empat bulan itu kan yang greget wkwk)

Gue nggak mau jadi cheesy atau klise atau bullshit bilang kalian keluarga atau apalah segala macem,

I just wanna say
that

I got very, very, very, comfortable being around you guys. It's like you are my comfort zone for these past years.

Senyaman itu, kadang, at times, gue gak peduli muka gue kayak apa bentuknya -- beler, rambut gembel, ngampus pake sweat shirt atau kaos oblong -- pokoknya gak ~chimpi~ atau ~chantique~ like every other girls di kampus, tapi gue merasa fine fine aja karena merasa kalian gak akan nge judge gue karena kegembelan gue itu.

And now that this journey is getting to an end (tinggal beberapa minggu lagi sebelum semuanya mencar ke Indonesia bagian Barat, Tengah, dan Timur) I get....................anxious?

Anxious that I will be losing my comfort zone.

Yah kok jadi emo gini. wkwkw gak maksud loh guys.

We've been through a lot. Sadar nggak?
Not all of those were happy days, there were frictions as well -- as we all are a very different and unique individuals -- but hey, it's been two years already and we managed to get through .

It's not like we will part our ways soon though, so I won't quote any "goodbye" sayings, I'm saving it till the time comes HAHAHHAHAAAHAHAHAHA (semoga tahun depan, aaamiiin).



Selamat dua tahun menjadi massa kampus!!






1.7.15




Masih baper karsam. Huhu. Dari yang awalnya ogah-ogahan berangkat Karsam dengan beban "JIIIIIR gue mau ngapain di Karsam ini masih bego banget" dan "JIIIIR emangnya gue bisa survive hidup kaya gitu sebulan?" sampe ke "akhirnya selesai, ternyata gak seberat yang dibayangkan" dan segala macam kalimat-kalimat baper lainnya yang udah keluar dari mulut anak-anak sejak balik Karsam. Gimana nggak baper coba. Sebulan hidup bareng, "dikurung" dengan kegiatan yang sama selama sebulan bareng-bareng, nggak bisa melakukan hal apapun selain kegiatan yang udah dijadwalkan kampus.

 Setiap hari ke lapangan, mau itu hari Senin/Sabtu/Minggu, sampe-sampe lupa hari. Cuma inget tanggal buat ditulis di catatan lapangan, apakah hari ini hari modul/laporan, dan pas pemetaan berubah jadi "hari kita-ke-singkapan X-lokasi Y-nyari kontak/struktur/dsb". Mulai dari modul observasi, dimana deskripsi masih super lengkap dan panjang-panjang, sampe di hari-hari terakhir pemetaan lalu ketemunya breksi batupsir dan batulempung melulu dan hanya nyatet "koordinat x,y, bps, blp, bx" WKWKWKWK.

 Tadinya gue berpikir untuk nulis diary selama di Karsam tapi seperti biasa, kebiasaan buruk gue yang selalu merancang segala hal di kepala tanpa ada implementasinya he h e h e. Kuliah geologi lapangan ini wajib untuk mahasiswa S1 Teknik Geologi semester 6. (dan wajib juga buat mahasiswa S2 yang ambil geologi lapangan juga sih). Ya kayak namanya aja -- Geologi Lapangan -- Kuliahnya....di lapangan  YAIYALHA NENEK2 OMPONG JUGA TAU KALI VI.


Pokoknya kuliah ini adalah inti dari jadi geoogist lah, jalan ke lapangan ambil data, catet ini-itu, interpretasi data, buat penampang dsb dsb.

 Dua minggu pertama diisi dengan materi yang masih berupa modul,diawali dengan modul observasi. Di modul ini masih fokus ke cara deskripsi awal. Mulai dari penentuan dan plot lokasi di peta topografi, deskripsi lokasi, cara deskrpsi outcrop, cara deskripsi litologi beserta komponen-komponen penting atau "aneh" yang ada di singkapan atau litologi, dan sketsanya. Walaupun kedengerannya "aelah observasi doang, apa susahnya, cetek itumah" tapi kenyataannya susah gaes. Mulai dari deskripsi lokasi yang harus bener-bener orientasi medan (kl bisa dan seharusnya detail sih biar nanti pas pulang gak lupa nemu singkapan X dimana.........), terus lihatin batunya itu jenis batu apa (ini yang paling bikin kepala pusing karena bisa subjektif apalagi kalo udah lapuk HUHU blom lagi kalau ada perdebatan2), baru deh bisa deksripsi sesuai jenis batunya (iya tiap jenis batu ada cara deskripsinya sendiri h e h e).

Modul observasi, lokasi di Gn. Parang, singkapan kekar kolom diabas



 Susahnya adalah, pas modul ini buku catatan bener-bener diperiksain dosen.........dan pasti. selalu. ada. yang. kurang. meh. Yagimana ya namanya juga baru (ngeles).
Modul observasi dikasih tiga hari, dimana tiga hari itu kami dibawa ke lokasi berbeda yang singkapanya shegar dan bagushh.


Ketika nyeberang Luk Ulo masih merupakan hal baru dan semuanya masih excited............



Mulai dari kekar kolom Gunung Parang yang cakeubh bangeut (iya gue udah gila kali bilang batu cakep), trus konglomerat Pasanggrahan bareng pak Yan dan bu Rina (ini nyusurin tu konglomerat di siang bolong..........sampe ditinggalin pak Yan dan bu Rina krn hrsnya udah istirahat sedangkan kami belum kelar), filit Luk Ulo dimana saya totos banget disuruh ngukur foliasi sama pak Mino trus nggakbisa HUHU (salah sendiri sih bengong-bengong bego di belakangan kan akhirnya jadi ditunjuk), kali Jebug bersama pak Agus dan pak Uki (ini anak-anak udah mulai interpretasi cembetul ngehubungin gunung Parang sama kali Jebug soalnya sama-sama intrusi), gunung Jatibungkus berisi batugamping bersama pak Dardji (KONON KATANYA BUKIT SEGEDE GABAN INI HANYALAH FRAGMEN GAMPING BELAKA), breksi Kali Gending bersama pak Mino dan pak Bambang (yang makin kesananya disebut breksi bego karena ketemu ini mulu sampe bego), batupasir-batulempung di Kali Gending bersama pak Yan dan pak Uki (ini juga.....wah sampe goblok deh apalagi pas PPS; we'll get to that later). Pokoknya modul ini masih modul hura-hura karena kerjanya masih deskripsi-dengerin dosen-pulang, udah gitu aja.

Si Oknum bernama breksi bego

Setelah modul observasi, berikutnya adalah modul Lintasan geologi. Di modul ini, kami dibagi jadi kelompok-kelompok kecil dengan anggota tiga orang, dan gue sekelompok sama Revaz dan bang Aldi. Modul ini lumayan seru sih sebenernya. Mirip sama yang diajarin pas osjur; menuju ke suatu titik dengan arah yang pasti dan jarak yang pasti. LAMMMMMAAAA banget jadinya jalannya. Belumlagi kalau nemu singkapan, harus observasi dan deskripsi dulu. Tapi seru sih~

Serunya pas hari kedua sih he he lintasan geologi terbuka, dan jalannya nyusurin Luk Ulo dari Selatan ke Utara. Seruwwww bangeut pake nyebrang-nyebrang gitu, trus di sini terjadi insiden juga yang melahirkan lagu paling hits sepanjang sejarah Karangsambung (lebay) tapi sayangnya gue tidak menyaksikan insiden itu secara langsung:(


Deskripsi di sela-sela lintasan geologi. Duduk dimana aja, nulis dimana aja, yang penting pantat nyaman dan adem



Modul ini udah mulai rempong karena pulangnya mulai maghrib gara-gara leletnya kelompok saya berjalan saudara-saudara hiks. Terus juga di akhir disuruh buat peta lintasan dan laporan, sama penampang lintasan juga. SUMFE INI TUMPE-TUMPE BANGET, maafkan gue Vaz super duper totos gabisa bantuin bikin kontur............................ Tapi akhirnya kelar kok huhuhuhu. Trus habis kelar bikin laporan, kita semua hura-hura jajan ke pasar bawah hehe, masih bahagia karena baru laporan pertama.

*gulp*



Habis modul lintasan geologi, lanjut ke JENG JENG JEEEEENG PE-PE-EEEESSSSS horee kita bertemu sedimen batipasir-batulempung yang sampe goblok dah..........anjir. Hari pertama PPS, dibagi kelompok tiga orang, dan senang sekali saya sekelompok sama Angin dan Angga, manusia-manusia tanpa beban yang ketawa-ketiwi ajah hepi-hepi yay. PPS hari pertama di Kali Jaya subhanallah bagus ngeud itu sepanjang beratus-ratus meter perlapisannya jelas gitu dan ada struktur sedimennya juga........ N T A P trus bagus gitu batunya warna putih terang~~
Tapi walaupun bagus, beratus-ratus meter ketemunya yang ono ono lagi ono ono lagi sampe jereng liatin butir batupasirnya "ini ukurannya pasir halus atau pasir sangat halus ya?" atau "ini pasir sangat halus atau lempung ya?" (OH, KEGALAUAN KETIKA NENTUIN UKURAN BUTIR) sumpah maboq bangeut batupasir-batulempung sampe tolol.........gak pinter-pinter.

Kelompok PPS hepi hepi ae~


Trus hari kedua, bikin profil stratigrafi bareng kelompok, perdananya hectic laporan soalnya rempong, selain profil stratigrafinya, hrs buat peta lintasan dan penampangnya juga. Udah mana kelompok gue menemukan pasir dengan tebal yang masif (>1m) (BAHKAN ADA YG 5M WAQAQAQAQ nggaktau lagi, error di kita kayaknya ngasal banget ukur tebal), yang kalau kata pak Djuhaeni sih kalo nemu pasir setebal itu udah bisa buat tambang pasir....................yuk gaes daripada PPS kita nambang pasir ajha???? Alhamdulillah ya, laporan kelar juga dan ini bener-bener mepet banget deadline, hanya kurang 1 atau 2 menit gitu........

Hari ketiga, harinya PPS mandiri. Awalnya gue udah stress mikirin "heu gila kale gue disuruh PPS sendiri, ini PPS bertiga aja kmrn udh maboqq?!?!??" pas jalan bareng anak-anak sama mas Probo dan di split buat titik mulainya gue tegang banget huhu udah mikir pasti ntar jalannya super lelet, nentuin ukuran butirnya, belum lagi ngukur tebalnya harus serius karena udah pake Jacob Staff (tapi ini tongkat dipake sekitar -- yaaaaa -- 5 meter pertama lah, kesana-sananya pake ilmu "heumm ini -- yaaaa -- kira-kira 1 cm lah yaaa, perselingannya" HUEHUEHUEHUEHU).

 80cm-2m pertama

2m-4m berikutnya 

4m-8m berikutnya 

8m-selesai
He he h e h e


Dapet lokasinya di Kali Gending. BEDA JAUH sama Kali Jaya. Batupasir-batulempunya warnanya item-item gak kayak Kali Jaya dan....banyak........pup..........mengambang......bahkan nemuin seplastik besar popok bekas:") gue gapaham lagi HUHU. Meteran gue kecemplung di air tai itu dan gue gak mau bawa pulang hiks gue tinggalkan di kamar aja.
Pas awal ngerjain PPSnya, gue sendiri, di depan secara berurutan ada Mateus - Bony - Vina. Dalam hati gue bertekad nyusulin mereka biar ada temen (maksudnya biar ada sumber buat wawancara juga dikala gue bingung...) Pas awal akhirnya gue berhasil menyusul Mateus YAY tapi pas udah nyusul semangat gue mulai luntur karena udah lelah deskripsi blp-bps sampe goblok. Saking lamanya, sampe disusul sama Fataa dari belakang dan ujungnya kita jadi jalan bertiga.

Wa pokoknya kerjaan gue ngeluh terus deh. Atau engga hanya bengong bego ngeliatin perselingan bps-blp di hadapan mata sambil mikir "Subhanallah, haruskah?? Lagi lagi dan lagi???" layaknya sinetron. Untung Fataa sama Mateus bersedia mendengarkan (dan nungguin gue yang mulai tertinggal).

Trus disini juga ada insiden pup segar yang meluncur dengan enaknya dari pipa pembuangan ke kali. HASHSFYWEFASAF. Vina dan Bony lah yang menjadi saksi mata langsung peristiwa ini. Tapi krn mereka di depan, mereka udah ngasih warning sih. Trus pas gue, Fataa dan Mateus sampe di spot yang dimaksud, kita hanya bisa "euuuuwhwhhh ommaigad astaganaga ini segar banget coy, koprolit resen!!!!!!!!!!" sambil ekspresi muka yang udah gabisa kekontrol lagi. Ya sambil tawa-tawa bego juga sih.
Pas udah sore deket-deket jam pulang, kami ketemu sama orang-orang lain yang juga udah mulai demotivated gara-gara udah capek wkwk. Trus nemuin popok bekas seplastik gede oooooooooooooodfsdfsjkdfh GA PAHAM LAGI. Tapi senang soalnya di tempat ini ada blank singkapan sepanjang 16 meter-an HEUEHU jadi bisa dengan bahagia melenggang kangkung tanpa deskripsi. Habis lewat tempat blank itu semua orang udah lelah dan hanya bisa duduk sambil ketawa-ketawa (pada tahap ini, semua hal bisa jadi bahan ketawaan. Seriusan.) Lalu sebelum pulang baru deh rempong ngerapihin profil stratigrafi yang dibuat sembari jalan tadi.

Habis modul PPS, modul yang konon katanya sih paling horor, JENG JENG JEEEENG MOODULLL STRUUUUKTUUUUUUUUR. Bah. Gue denger judul modulnya aja udah ngga napsu.

Modul ini juga buat kelompok isi tiga orang; gue sekelompok sama bos Ocid sang mafia struktur dan bang Yongky sang kabid gue yang suka skip tp strukturnya gak kalah oke. Di modul ini gue hanyalah jadai beban kelompok dan kuli ngukur........sedih banget huhu emang permasalahan sedari dulu otak gue ga mampu bayangin model 3-D pergerakan ini-itu. Yah pokoknya kerjaan w ngukur-ngukur doang dah gapake mikir. Yaaah, mikir sih tapi cuman sebatas "o ini lipatan, gue ukur ini dan ini dan ini" udah gituaja gak sampe orang-orang lain yang mikirnya udah jauuuuh banget sampe bisa kebayang ini dulunya kayak gimana, lapisan mana psangannya sama mana,  dsb dsb  (Loh kok w jadi curhat, maaf ya).


Hari pertama modul ini, observasi struktur di Kali Soka. Duh ni kali bagus banget deh seriusan. Gue gabisa deskripsiin, pokoknya bagus.............. Batunya putih dan gede-gede, trus airnya bersih juga. Ditambah mas Igun dengan speakernya yang super stereo dan lagu-lagu hits jaman sekarang, bikin timbul hawa "jir di balik batu gede itu lagi ada secret summer party ala ala film bule nih" padahal mah aslinya di balik batu gede itu ada anak-anak dekil dengan jaket kuning gak kalah dekil yang nungging-nungging nempel di batu sambil nempelin kompas demi ngambil data. Pokoknya suasananya udah
mirip piknik di summer a la a la gitudeh.

Kayak kadal nemplok di batu 



Kick-ass fold 
(walaupun gue titis struktur, tetep aja kick-ass bangetsih ini singkapan)

Percayalah, as a (soon to be) geologist, we did everything we could.......... Sampe nungging-nungging di atas batu gini.


Hari kedua, ambil data struktur di Kali Mandala dan filit Luk Ulo. Terima kasih ya Allah, kelompok gue kebagian ngukur filit pas sore-sore, jadi gue tidak merasakan panasnya filit di tengah siang bolong, yang kalo kata anak-anak yang udah merasakan sih, bisa goreng telur di atas situ sampe matang. Bahkan kalo duduk aja pantat bisa matang.

Filit Luk Ulo yang legendaris, mabok mabok lu ngukurin data srukturnya. Mulai dari foliasi, folded foliation, slicken-side dan striasinya, breksiasi juga ada.



Lalu hari ketiganya waktunya laporan. Pusiang kepala ambo. Ulik-ulik software analisis struktur lagi..... Trus entah kenapa secara tidak langsung, kelompok gue membagi kerjaan menjadi dua, gue dan Yongky ngerjain struktur filit Luk Ulo dan Ocid ngerjain struktur Kali Mandala (Kali Soka nya gue lupa siapa yang ngerjain, kayaknya bos Ocid sang mafia struktur deh....).  Trus pusiang-pusiang-pusiang pokoknya gak ada kata lain yang tepat menggambarkan selain pusiang-pusiang-pusiang deh. Habis laporan kelar, jajan-jajan hura-hura lagi di pasar bawah hehehe btw untuk gambaran aja, harga jajanan murah banget........bayangkan ya rujak, lotek, ketoprak 5ribu perak doang. Beli siomay sama batagor seporsi 5ribu juga udah kenyang:")


HARI BERIKUTNYA LIBUR!!!!!!!!!!
Satu-satunya hari yang dikasih sama kampus untuk libur. Off. Gak ada melapang atau apapun. Pokoknya libur. Satu-satunya hari libur yang dikasih dari 34 hari yang ada..........you gotta use it wise.



 Anak-anak pagi-pagi pada jalan ke pantai, tapi gue dan Vina lebih memilih buat leha-leha di kamar sampe jam makan siang, baru habis itu jalan ke kota dan ketemu sama anak-anak. Menurut standar Anthea dan Dwi Vina yang hobinya emang goler-goleran sih, it's a well-spent holiday hehe, leha-leha dapet, belanja-belanja cantik di Kebumen juga dapet. Kita berdua di angkot sepanjang perjalanan ke Kebumen merem-melek terangguk-angguk tertidur. Nie'mat bangeut gaes. Memang dasar kebo............ Bahkan kayaknya gue sempet nyender ke bahu ibu-ibu di samping gue deh.

Di kota Kebumen, hanya belanja aja. Kebiasaan gue: liat barang, sebenernya gak perlu, cuma dibeli, dasar tukang buang uang. Jalan-jalan ke Rita Mall, beli handuk kecil, ikat pinggang, cord holder, sama cemilan. Trus makan siang di sate ambal. Enyaqqqqq, gak kayak sate ayam biasanya, entah itu sate ayam diapain pokoknya di luarnya kayak ada lapisannya gitu dan teksturnya lebih halus. Trus habis dari situ jalan-jalan ngalor ngidul dan foto-foto deh. Ke alun-alun nungguin bus, karena nungguinnya lama, gue dan Vina liat-liat toko pernak-pernik imut dan berakhir beli bantal buat leher dan gelang. BOROS BGT GUYS I KNOW.

Pardon my face

Nah. Setelah libur. Dimulailah inti dari segala inti kuliah lapangan ini. Mapping. Pemetaan. You name it as you wish lah. Pokoknya disini kami dikasih tugas buat memetakan wilayah yang dikasih. Daerahnya dibagi dua, Brujul dan Waturanda. Kebetulan gue dapet wilayah Brujul.

Dua hari pertama, disebutnya pra-pemetaan. Disini jalan masih sama dosen dan asisten, dan masih dikasih insight-insight nya gitu. Buat pemetaan yang benerannya, dikasih waktu 11 hari buat memetakan peta dengan jumlah 6x8 kotak alias 6x8 km, dengan skala 1:25000. Lumanyun jugak tuh. Hari awal-awal masih super ambis kejar setoran, dan deskripsi masih lumayan niat.

Masuk ke hari-hari 5 atau 6 semangat sudah mulai goyah wqwq. Btw, sebenernya untuk pemetaan ini gak disuruh buat kelompok atau apapun. Cuma, emang dibolehkan jalan bareng sama yang lain. Buat mapping kemarin gue jalan bareng (yah bisa dibilang sekelompok lah) sama Elis, Cindy, Bony, Ocid, Arij, Nopal, dan pernah juga jalan bareng Ongga the Professor hehe. Kadang juga suka jalan bareng sama Mirza, Ninos, Ato dan Fataa. Selalu gak bisa gak ketawa kalau jalan bareng orang-orang ini.....ada aja kelakuannya.


Sebenernya gue masih ngga paham kenapa mesti foto di atas bongkahan batu di sungai kering??

Semuanya kayaknya udah pernah mencicipi jatoh di sawah (ini bisa berkali-kali), buku catatan kecemplung di Kali, kepeleset di atas lempung  basah, dsb dsb.


Ketika berjalan di pematang sawah masih terasa menyenangkan dan belum ada korban berjatuhan...........


Di hari kesebelas mapping, gue, Cindy, Fataa, Ninos, Mirza, Ato, Syafiq, Begra dan Yan yan pergi mendaki gunung Brujul YIIIHAA. Tadinya sempet dilema sama Cindy, antara mau nyari kontak aja atau ke Brujul. Dan akhirnya muncullah keputusan naik Brujul dulu, baru abis itu kita nyari kontak. GEOS ABIS NGGASEEEEEEEEEEH (nggak ya? maafin).

Yak, dan naiklah kita. Medan yang ditempuh buat naik...........busyetdah. Gila. Walaupun emang gak tinggi-tinggi amat, tapi karena salah pilih jalan ya jadinya abis aja:")

Beneran buka jalan sendiri, Yan yan di depan pake golok. Menerobos semak-semak berduri, dan banyak nyamuk. Belum lagi lerengnya lumayan terjal, gue kerjaannya udah ngeluh aja sambil teriak "coy ini gimana gue naiknya???" Tapi untungnya bisa juga sih, ada dibantu didorong-dorong sama Fataa  wqwq. Capeq choooy. Yah walaupun gak secapek pas naik Cikuray sih...tapi mayan lah. Tapi semuanya terbayar pas sampe atas heuheuehueheuheuehuehu senang sekali, ndak ada penyesalan pokoknya. Pas turun juga sama aja, sempet ada buka-buka jalan sedikit. Trus gue jatoh di atas tumbuhan berduri dengan duri sepanjang kelingking....serem bgt huhu untung pantat ane ga sampe kecoblos.


Brujul!!! The view was worth the sweat


Sambil otw turun, di saat minuman kita semua udah pada ludes saking capeknya pas naik, eh. Nemu pohon kelapa muda. Setelah minta izin ke bapak-bapak yang ada, jadilah Fataa manjat pohon kelapa dan ngambil buahnya dan ngebukain tu kelapa demi melepas dahaga kawan-kawannya ini. JANGAN REMEHKAN ANAK GROBOGAN!!!!!!
Setelah sampe di bawah, perjalanan gue dan Cindy belum selesai karena kami masih mau nyari kontak breksi dulu. Jadilah gue dan Cindy ditemenin Yan yan kesana nebeng truk. Berbekal koordinat dari anak-anak yang udah nemu kontaknya, hamdalah cepet juga nemuinnya hehe jam 4 udah otw kampus lagi dengan kondisi sepatu basah habis nyebrang Luk Ulo, perut lapar belum makan siang, dan jakun super dekil abis nerobos semak belukar di Brujul. Pas sampe Karangsambung lagi, makan dulu di warung Mbak War sambil bergosip dan ngedengerin cerita lucunya Karsam angakatan 2010 dari Yan yan.

Pas selesai mapping, mulailah ke hectic-an membuat peta geologi, penampang, dan laporan yang mencakup geomorfologi, struktur, profil stratigrafi, dan sejarah geologinya. Waktu yang dikasih buat bikin semua laporan dan tetek bengeknya itu dari jam 8 pagi sampe jam 10 malam. Tadinya hanya sampe jam 5 sore tapi di extend, makasihbgt pak Agus:") Bahkan jam 10 pun kerjaan gue belum kelar......alhasil gue ngaret setengah jam, dengan kondisi peta yang amburadul banyak garis yang belum ditebelin (BAHKAN PENAMPANG BELUM DIKASIH HURUF PENAMPANGNYA DR MANA KEMANA INI KACAU BANGET ASELI), dan laporan yang tulisannya kayak ceker ayam.

Lalu mulailah penantian evaluasi karsam, atau biar ngetren, sidang Karsam. Aimak sumpah ini galaunya minta ampun. Ibaratnya sapi lagi nungguin di jagal. Sumpah. Abisnya dari kabar yang beredar, dosen-dosen itu gak kenal ampun kalo udah sidang, babat habis, sikat sampe berdarah-darah, totos totos dah lu. Yah tapi bener sih ini.....buat pembelajaran juga tapi da aku mah apa anaknya paling gabisa metode beginian, yang ada makin tenggelem ke dasar jurang kebodohan tak berujung. Jadilah gue gelisah sekali sepanjang malam itu, mikirin apa yang akan terjadi esok hari. Pokoknya waktu-waktu sebelum sidang beda banget deh wkwk anak-anak pada gak nafsu makan, kalo makan dari yang biasanya berisik banget ini udah sepi gak serame dulu lagi, pokoknya gitudeh.

Trus tibalah hari penjagalan. Gue dapet shift jam 14.40. cuma karena dosen-dosen itu pada ngebut dan nafsu membara, shift gue jadi maju banget. Jam 2 gue udah masuk, dan untungnya......dapet pak Agus sama pak Kapid. HUHUHUHU SENANG. Tapi tetep totos sih..........sumbu lipatan w aneh bangeut gara-gara sepertinya sih ada data yang plottingnya salah hiks bete parah. Trus juga gabisa jelasin kenapa tebel lapisan di penampangnya beda........ Pokoknya menyedihkan:"""""""" kugaktau Karsam bakal dpt brp plis sum1 doain nilai Karsam Anthea selamat:""""""


Setelah sidang selesai, wah. kacau. Rasanya lega selega-leganya. Walaupun hasilnya menyedihkan..........tapi yasuda.
.
.
.
.
.
DI TAHAP INI MULAI DEEH ANAK-ANAK PADA BAPER,
"duh kangen melapang ya",
"duh,udah ga ketemu bps blp laginiiih",
"inget gaksih tai-tai ngambang di kali Gending",
"gileee kita udah gabakalan nyusur sawah lagi nih",
"kangen breksi begoooooo",
"kangen semua kali-kali ituuu, kali Peniron, Waju, Larangan, Pancur, Pucang, Cungkur, Curung, Gending, Pelikon, Gebang, Susu, Suci, dsb dsb" (iya emang banyak banget kali nya disini)

Super duper pengalaman seumur hidup yang nggak akan terlupakan deh kayaknya. Kapan lagi bisa hidup bersama, full-team pula. Senaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang sekali karsamnya sama kalian.

Kalau kata pak Agus sih:
"Saya senang lihat kalian kesini tanpa beban. Ya tapi sayangnya, tanpa modal juga"

Gak apa, yang penting sama kalian dibawa senangnya, ndak mikir susahnya. Hehehe. Semua orang dari nim 1-87, bahkan anak-anak S2 kayaknya udah pernah berhasil bikin saya ketawa deh. Yha maap yha anaknya mah gitu, selera humornya receh jadi apa-apa aja bisa jadi bahan ketawaan.

PALING KANGEUN SAMA CECIWI TEMAN SEKAMAR W SIH.
Emang dasar wanita biang gosip.............huhuhuhuhuhu kangen banget ih.
Terima kasih Dwi Vina yang selalu setia membangunkan aku di kala aku susah sekali bangun,
terima kasih Sabrina yang sudah  memberi makan penghuni kamar ini,
terima kasih Indah Anandya yang selalu siap sedia memberikan gosip terhangat.



Fyi, anak-anak di kamar C-06 ini hobinya scroll-hp semua. Kerjanya kalau di kamar pasti ngescroll hp.
Sabrina aja bangun pagi-pagi hal yang dilakukan pertama adalah? Scroll hp.
Sampe-sampe sering banget kita semua scroll-hp. Terus nemuin hal yang menarik.
Biasanya satu orang bakal teriak "EH GILA COY LIAT DEH INI SI X NGUPDATE INI DI MEDSOS Y"
dilanjutkan dengan respon "BENTAR2 GUE BUKA DULU"
atau
"IYA ANJIR GUE UDAH LIHAAAT!!!"
lalu dilanjutkan dengan ketawa terbahak-bahak.

Terus kalau udah tiba waktunya makan/melapang, dan suara Cindy sang gelinding udah terdengar "MAAAAKAN MAKAAAAN" atau "YUK BERANGKAT YUKK UDAH JAM 8 NIH" atau "COOOY NUGAS YUKKK JANGAN TIDUR"

Kami masih goler-goler di atas kasur. Bahkan waktu jamannya mapping dan waktu nugas itu buat ngeplot doang, Vina dan Bina sempetin bobo dulu sampe jam 20.30.......... Tapi sambil bobo itu pake ngomong "Vin ayo Vin kita harus ngeplot Vin........." tapi masih posisi tengkurep mendelep di kasur.
Yah, begitulah gambaran kehidupan di kamar C-06 ini.
Pokoknya isi kamar ini manusia kebo yang hobinya main hp dan ngemil. I love them tho. KYA BGT GASIH GUE. Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaangat senang sekali sekamar dengan kalian ehuehueheuheu.


 Maafkanlah wajah-wajah kami yang kurang kontrol ini.


Hari terakhir eksursi; perjalanan mengunjungi dasar laut super dalaaaaaam. Well, at least, what used to be the deep sea.


Anyway, masih banyakkkkkkkkkkkkk banget super tak terhingga cerita di Karsam yang harusnya bisa ditulis, sumpah masih banyak banget.
Cerita dari perjalanan mapping selama 11 hari itu (sehari kami bisa jalan 6 km minimal, gimana gak banyak cerita? Ini jalan kaki btw, kalau lagi hoki aja bisa dapet tebengan truk hehe),
cerita kehidupan dan drama-komedi di kamar/di asrama/pas lagi nugas,
cerita  hura-hura pesta fanta susu di warung,
cerita nyebrang Luk Ulo (dan ada yang kecebur  HE HE HE),
cerita anak-anak pada jatoh di sawah/kali, dan ada yang ankle,
cerita ada yang drop dan sakit menjelag sidang,
cerita Cristin diurut trus teriak-teriak selama sejam-an lebih,
cerita ekskursi super seru bareng bapak-bapak dosen Geodinamik yang kece,
cerita karaokean lagu pop-melayu di bis,
cerita cewek-cewek Penosogan ditraktir pak Agus sushi-tei (maafkan kaum Hawa ini ya)
cerita tulisan-tulisan epic di bis ("Lukaku karena dustamu", "Cemburu pun aku tak berhak", "SHEMOGG", dll yang kocak2),
cerita betapa senangnya nebeng truk di sore-sore pas udah ketinggalan angkot/bis,
cerita hura-hura di kota Kebumen,
cerita drama antrian kamar mandi (dan betenya orang-orang yang kebelet boker ketika toilet pun dipake mandi),
cerita kecap karsam yang legendaris yang jadi bahan rebutan dan paling dicari pas waktu makan,
cerita lauk-pauk Karsam; mulai dari yang enaqqquueee banget (sate ayam, lontong opor, nasi goreng, nasi kuning, mie goreng, soto ayam) sampe yang enggak (B U N C I S, ampela, kikil),
cerita unjuk bakat/malam seni dan budaya pas makan malam karena ada yang barangnya ditemukan di lapangan,
cerita lagu "Thomas" dan "Laundry",
cerita bapak laundry Penosogan yang serba bisa (cuci sepatu lapangan, benerin retsleting, just ask, insyaallah bisa wkwk),
cerita misteri hilangnya jemuran/laundry-an,
dan masih banyak lagi pokoknya, seriusan banyak.






Cuma saya sudah lelah huhu ini aja udah sepanjang ini, kalau diterusin mau sepanjang apa......DADAH.







btw, foto-foto ini dari koleksi pribadi saya dan koleksi orang juga hehe terima kasih banyak dokumentasinya, Cristinnata, Angga, mas Tyko, dan Revaz

22.4.15

//

Sebenernya apa sih artinya galau?
Kalau lo lagi mikirin seseorang gitu? Terus namanya galau? Atau ketika lo dihadapkan pada dua pilihan? Itu galau? Atau ketika lo sedang dirundung masalah berat? Itu galau juga namanya?

Gue tidak bermaksud untuk ngepost tulisan galau atau melankolis atau apapunlah disini. Yah sejujurnya sih gitu. Tapi apa mau dikata. The heart wants what it wants, ya gak? *loh*

Anyway, entah kenapa akhir-akhir ini gue sering memikirkan *ehem* *tuuuut tuuut tuut* *pip poooop pip pooop* *ngiung ngiung ngiung*


Bukan, bukan nama orang kok, karena sampai sekarang gue sendiri gak tau nama kayak gimana yang akan menggantikan bunyi-bunyian sensor aneh di atas. Heum. Jadi. Yaudah. Semoga bisa dipertemukan ketika sudah sama-sama pantas ya.

12.3.15




Tell her a story, tell her the honest truth
You treat her better, make sure to see it through
Don't just be everything she wants, be everything she needs
She'll tell you secrets, you'll tell her secrets too
She'll tell you al her hopes and dreams, you'll tell her too
.......

......

When she says she loves you, tell her you love her too









A beautiful melody and lyrics from Echosmith.


*galau di pojokkan*

12.2.15

2015's First Trip

(draft ini membusuk dari setahun lalu dan baru gue selesaikan tanggal 23 Februari 2016. Tapi karena gue ga mau merusak kronologis blog ini HAHA jadi gue set date and time di publishnya postingan ini ke suatu saat di bulan februari tahun lalu)

Gue habis dari Jogja tanggal 6-11 kemarin, dan seperti yang sudah dibilang sebelumnya, gue mau menulis tentang perjalanan gue dan lima manusia lainnya heuheu.

Perjalanan ini sebenernya termasuk dalam kategori nekad dan mepet. Karena memang direncanainnya dadakan banget, bahkan sampe gak dapet tiket kereta buat berangkat sehingga akhirnya naik bus. Terus Cindytami cedera dalam perjuangan membeli tiket bus buat gue dan Ninos pas otw ke Temrinal Rawamangun. Jasamu sangatlah besar, Cin:')


Gue bertiga --Anthea. Cindytami, dan Yosefhino-- berangkat dari Jakarta tanggal 6 sore naik bus Rosalia Indah yang super eksekutif banget haha awalnya gue kira ya se-eksekutif apapun bus akan selalu ngebetein, ternyata eh ternyata. Wah. Kacau. Enak banget coy. Tempat duduknya tebel, empuk, plus ada sandaran kakinya dan disediain selimut sama bantal juga. Ada free wi-fi dan dapet makan malam prasmanan juga (walaupun cuma telur sama soto ayam dan tempe goreng). Kacau ya hahaha ketagihan naik bus super eksekutif. Tapi harganya juga lumayan sih buat kantong wkwk, 265k buat sekali jalan.
Sampe di Jogja sekitar jam 5 pagi, terus sempet luntang lantung di pingir jalan ring road selatan mondar mandir kayak setrikaan bolak balik gaktau mau jalan kemana karena Sang Tuan Rumah yang rencananya mau ngejemput di UMY tak kunjung bisa dihubungi. Tapi syukurlah setelah menunggu kurang lebih dua jam di pinggir jalan, akhirnya dijemput Reni juga kya kya~~

Terus ke rumah Reni, ditraktir sarapan sama Bapak Widodo (Bapaknya Reni, super baik banget, makasih oom:") ) dan nganggur-ngganggur tiduran di rumah Reni sampe jam makan siang, baru deh cabut ke Kota dan ketemu sama Bony dan Maria. 

Tujuan hari pertama: Keraton dan sekitarnya
Pas ke keraton sayang banget bagian dalamnya udah ditutup huuu tapi gakpapa, masih dapet lumayanlah sedikit ilmu sejarah menganai keraton dari bapak guide. Habis itu jalan kaki ke Taman Sari, dan sayangnya (lagi) udah tutup. Sebenernya Taman Sari juga cuma reruntuhan pemandian para putri-putri jaman dulu sih jadi gak papa. Akhirnya kami jalan ke alun-alun kidul, dimana ada dua pohon beringin yang konon katanya kalau bisa jalan lurus melewati dua pohon itu bakalan............bakal apa ya. Wah. Gak nanya juga ya. HAHAHA dodol. Tapi ya pokoknya gitu. Terus yang nyoba Bony dan Cindy. Dua kali percobaan, akhirnya Cindy bisa, tapi Bony tetep aja melenceng.




Setelah bosen, akhirnya memutuskan buat balik.
Nah. Di bagian inilah, pas mau pulang dengan bodohnya kami menyasarkan diri di gang-gang rumah penduduk di sekitar kompleks keraton. Mobil di parkir di alun-alun lor, jadi butuh nyari jalan dari alun-alun kidul ke alun-alun lor. Dodol banget nyari jalannya. Muter-muter gang gak tau arah sama sekali wkwk lumayan jauh jalan muter-muter gitu, dari alun-alun kidul ke alun-alun lor aje udah jauh, apalagi ini ditambah acara nyasar-nyasar segala. Huf.
Malemnya naik mobil-mobil (bukan mobil sih, biar jalan pake tenaga manusia alias digenjot sendiri) yang dihias lampu warna-warni terus muterin alun-alun sampe bosen, diiringi lagu-lagu "kekinian" dari cd player abangnya yang dipasang di mobil itu. Terus sebelum pulang  mampir ke Monjali (Monumen Jogja Kembali), isinya kerlap-kerlip lampu warna-warni super lucu dan beragam. Ada pohon yang dihias lampu warna warni sampe (apasih namanya tuh ya boneka yang dalemnya dikasih lampu gitu!!!) huhu gaktau namanya, pokoknya lucu lah.




Tujuan hari kedua: rafting di Magelang, lanjut ke Borobudur
NAHINI NIH. Highlight liburan gue banget. Seruuuuuuuuuuuu banget raftingnya di Kali Elo, alhamdulillah dapet operator rafting super-duper-asyik-cihuy-pokoknya-mantap. Rafting sambil diisengin mas-masnya, dan gue adalah korban pertama yang didorong keluar boat. Huhu. Satu persatu korban berjatuhan ke dalam kali, sampe akhirnya bersisa Ninos. Dan doi menjadi korban pas mau nolongin gue balik ke atas boat (iya gue didorong dua kali. Kampret.) DAN SIALNYA ANE JUGA JADI KORBAN NELEN AIR KALI GARA-GARA KETIBAN NINOS SODARA-SODARA. Hiks.

Wah pokoknya seru deh raftingnya, pake ada drama boat nyangkut di batu gara-gara Reni cembetul pake sok ide ngajak muter-muterin boat wakakaka jadi gak bisa disetir gitu sama mas operator super-duper-asyik-cihuy-pokoknya-mantap.




Habis rafting, lanjut ke borobudur. Gara-gara Bony belum pernah kesana hahaha, masaiya  sih udah jalan-jalan ke Jawa Tengah tapi gak ke Borobudur. Yaudah kami mah mau gimana lagi, gak tega meninggalkan teman sendiri, akhirnya ikutan masuk. Bahkan ini adalah kali keenam Ninos ke borobudur wkwk.
Trus abis dari borobudur, gue yang bawa mobil dong HEHEHEHEHE dari Magelang balik ke Jogja. Perdana nyetir tanpa di supervisor-in sama Bapak yang masih selalu super-duper-tegang-teriak-teriak-takut-nyerempet-sana-sini kalo saya megang kendali kemudi mobil. 
Alhamdulillah berhasil membawa teman-teman saya kembali dengan selamat:')


(maapin sandal jepit swallow saya)




Tujuan hari ketiga: Gunung Kidul
Namanya menipu. Namanya sih gunung, tapi wisatanya pantai haha. Ada banyak banget pantai yang bisa dikunjungi. Yang kami kunjungi pertama itu pantai Baron, gak terlalu bagus, biasa aja gitu. Terus lanjut deh ke pantai berikutnya. Nah, emang dasar namanya mayoritas yang ada di dalam mobil bukan penikmat pantai, (plus yang nyetir Ninos dan doi ngakunya bukan penikmat pantai banget) jadi pantai-pantai berikutnya di skip aja, cuma numpang muter di tempat parkir sambil lihat pantainya seklias. Semua pantai di skip sampe akhirnya tiba di pantai yang diincer, Pantai Pok Tunggal. Dan ini emang bagoooooooooooooos banget pantainya, asli. Dan disini ketemu sama David hahaha yelah sempit amat dunia, ketemunya sampe jauh-jauh ke Pok Tunggal. Habis foto-foto, balik deh. Sempet beli walang goreng di pinggir jalan. Gue nyobain sepotong kulitnya. Hiiiii, bentuknya......wah nggak banget deh buat yang nggak suka serangga kaya gue. Tapi pas dimakan teksturnya mirip kayak teri goreng gitusih. Tapi tetep aja.....hiiii.





Sambil jalan pulang, mampir makan dulu di Bukit Bintang, dan disini terjadi tragedi kebodohan gue....................yaitu dengan amat tidak sengaja gue menjejakkan kaki di atas kacamata Ninos sampe patah:""""" dosa banget ya Allah, maafin gue Nos!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! HIKS. Super merasa berdosa dan sepanjang jalan kembali ke Jogja, kami juga sambil nyoba nyari toko optik...........................................





Tujuan hari keempat: museum Benteng Vredeburg dan BE LAN JA
Perjalanan dimulai dari tur ke Benteng Vredeburg dulu, di kala siang menuju sore, sekitar jam 3-4 gitu, matahari lagi panas-panasnya......... Disini wisata edukasi sejarah gitu sih, kami muter-muter ngeliat semua diorama yang ada dan ngebaca sejarah-sejarahnya juga. Udah itu aja. Habis selesai ngeliat diorama, foto-foto sama patung-patung prajurit yang ada di halaman benteng wakwakwak agak-agak gimana gitu sih ya.







Habis itu baru deh kami cabut ke malioboro.
Nah ini nih favoritnya cewek-cewek. Emang ya, namanya cewek, mau kayak gimana juga,  pasti kalo udah dibawa ke tempat yang isinya jualan-jualan gitu bakalan nyangkut lammmmaaa banget. Perhentian pertama ke mirota batik. Buset disini aja abis dua jam kali. Sibuk nyoba-nyobain mainan asah otak wakakakak. Terus Cindy yang geregetan akhirnya beli tiga mainan.................kalap. Habis itu nyusurin jalan malioboro liat-liat barang yang dijajakan. Gue, karena Enci nitip gelang-gelang cubanget, mampir ke tempat gelang dengan niat beli titipan Enci dan beli buat gue sendiri barang tiga biji. EH KALAP JUGADONG huhu gara-gara susah banget nentuin milih gelang yang mana karena warnanya lucu-lucu semua.....................emang dasar.
Malemnya makan di House of Raminten (lagi), untuk yang kedua kalinya haha. Tapi emang enak sih tempat dan makanannya menurut gue, plus harganya nggak terlalu mahal.




Hari kelima: hari terakhir
(ohmygod draft ini udah lama banget membusuk, dan ini lagi gue lanjutin di bulan Februari tahun 2016 dan udah lupa)

ehm. Oke. Jadi yang gue inget, Bony dan Maria pulang duluan karena kereta mereka tujuannya ke Bandung, sedangkan gue dan yang lainnya ke Jakarta. Malam sebelumnya, Bony dan Maria di rop di rumah sodaranya Bony trus kami yang tersisa balik deh.
Pagi-paginya sebelum pulang main ke pantai......apaya lupa namanya HUHUHUHU astaga udah lama banget trus ga ditulis namanya.




Disana main-main sama adik-adiknya Reni, trus balik deh ke rumah Reni buat siap-siap pulang ke Jaks.
Siangnya makan di....lupa juga sasgysgquwg dianter sama Reni dan kakaknya ke stasiun, keretanya berangkat sekitar jam 3 atau 4 sore kalau ngga salah.

Berangakt deh pulang ke Jakarta. sampe di stasiun Jatinegara jam 1 atau 2 dini hari, trus gue dijemput Ibu Bapak terus pulang heho.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ini liburan perdana gue sama temen-temen yang bukan merupakan rangkaian acara liburan dari sekolah, dan asik banget cihuyyyyy.
Super berterima kasih sama Ibu Reni dan keluarga yang bersedia menampung 5 manusia dan bersedia meminjamkan mobilnya buat dijajah:"""
Salah satu liburan gue yang patut dikenang dan dibanggakan wkwkwk.

1.2.15

Di tengah-tengah ngerjain tugas Geologi Sejarah tentang evolusi bumi dan pembentukkan alam semesta, gue buka facebook buat liat grup dan nyari sumber-sumber yang di list anak-anak (gamau kerja banget, I know. Terus pas buka facebook di news feed liat update pak Wangsa berupa album isinya anak-anak 8 yang baru sampe sekolah terus disambut kepsek dan melakukan ritual cium tangan.

Jadi kangen SMA, and I decided to take a little break in between the assignments to write this post.


Kangen SMA hahaha gara-gara liat fotonya pak Wangsa dan keinet dulu dianter sampe depan gerbang dan diburu-buru turun dari mobil guna mencegah antrian panjang mobil di lingkaran setan 8 (tapi sebenernya gak guna juga sih, mau secepet apapun juga kalo pagi disitu selalu macet).

Terus dari mikirin itu, seperti biasa, otak gue yang suka overthinking melanglang buana hahaha.

Jadi mikir. Anjir tahun ini umur gue 21. Udah kepala dua. Tapi entah kenapa, gue masih merasa belasan tahun -- PATHETIC DAN SOK MUDA BANGET EMANG, TAPI GIMANA DONG. Dalam hati gue masih denial dengan beban yang akan gue tanggung dengan titel usia "kepala-dua".

Terutama beban "gue harus ngapain abis ini?" sih. Jujur aja sampai detik ini gue masih bingung mau ngapain. Belum nemu tujuan utama dan konkret dalam hidup yang menjadi satu titik yang bakalan gue kejar. Gak kayak waktu SMA, dimana gue solely punya satu titik yang dituju dan gak goyah sama hal lain: masuk ITB, kuliah di jurusan Teknik Geologi. And now that I'm here, what should I do next? 

Kalo boleh jujur-jujuran sama diri sendiri sih sebenernya ya gue juga gak tau apa alasan gue memilih mau belajar Geologi in the first place. keinginan gue ini dimulai pas kelas 11, dimana sistem SNMPTN undangan baru aja dimulai dan itu bikin gempar satu sekolah karena semua orang mulai ambis belajar, karena SNMPTN undangan kan seleksi berdasarkan nilai raport. Hal ini jadi starting point gue dan teman-teman gue galau mau kuliah dimana dan belajar apa. Dan waktu itu, gue inget banget diceritain Adel yang kakaknya kuliah di Teknik Geologi ITB. Terus jadi deh gue mulai memikirkan jurusan ini. tadinya sempet galau-galau mau masuk arsitektur, sipil, planologi, yah gitu-gitulah. Tapi setelah riset-riset sepele dengan internet dan info ala kadarnya, perhatian gue mulai terarahkan ke Teknik Geologi.



Terus..............sekarang udah disini. Alhamdulillah terima kasih ya Allah. Udah masuk ke semester enam. Satu tahun sebelum tingkat akhir...................dan masih gak tau mau ngapain.






.................................TUHKAN CUMAN GARA-GARA LIAT FOTO ANAK-ANAK 8 BISA BIKIN OTAK GUE MIKIR SAMPE KESINI. 

18.1.15

Mau kemana habis ini?

Where do you go from here?

Kalimat itu mulai muter-muter di otak gue sejak.........kapan ya. Sejak lama sih sebenarnya tapi biasanya otak gue langsung denial dengan kalimat "aelah masih lama, ntar aja mikirnya"

Trus sekarang udah mau semester 6, udah mau tingkat akhir. Baru deh otaknya panik mikirin mau ngapain abis ini.
Anjir gimana dong gue masih gak tau harus apa. Masih dalam tahap eksplorasi banget, gue gak tau nanti mau karir gue kayak apa, mau studi gue kayak apa selanjutnya, yah boro-boro mikirin pasangan hidup, buat urusan diri sendiri aja masih panik mikirinnya gak tau mau ngapain. Gimana dong ya.

Harus apa woy abis ini?
Kalimat itu juga udah mulai ditanyain sama anggota keluarga gue kalau lagi ada kumpul keluarga besar. HEUM. Tipikal pertanyaan yang dimulai dari yang paling dasar:

"semester kemarin IP-nya berapa?"
"wah udah tingkat 3 ya, sebentar lagi lulus dong?"
"kamu gak nyari magang-magang gitu di perusahaan?"

yang kemudian, kalau dari cerita orang-orang sih aan berlanjut ke pertanyaan berikut setelah pertanyaan-pertanyaan di atas tersebut udah kejawab:

"kapan lulus? jangan lama-lama kuliahnya"
"mau S2 atau kerja? Dimana?"
"pacarnya mana?"
"kapan nikah?"
"kapan punya anak?"
"loh anaknya cuma xx, gak mau nambah lagi?"


dan mungkin akan terus berlanjut, gaktau sampe pertanyaan apa. mungkin sampe "kapan mati?"
Astaghfirullah. Naudubillah min dzalik.


Kadang gue suka iri sama temen-temen yang udah figured out what they would do after graduate, atau bahkan yang udah punya pacar yang kayaknya udah fix sefix-fixnya jadi calon suami. Itumah udah gak perlu mikirin arah jalannya mau kemana, udah tinggal jalan karena udah tau jalurnya. huhuhuhuhuhuhhuhuhuhuhuhuhuhuhuhhhuhuhuhuhuhuhuhuhuhuhu.



dan di sisi lain, gue, di titik ini, masih bingung mau ambil mata kuliah pilihan apa buat semester besok......................................

17.1.15



Selamat malam dari Pondok Rempah. Ditemani Banda Neira dengan track Hujan di Mimpi yang diputer berulang-ulang, Anthea Previanti melaporkan bahwa malam ini adalah malam minggu yang sangat membosankan naudzubillah...............................................

Baru kelar nonton American Hustle. Bosen sama plotnya karena menurut gue datar-datar aja terus jadinya kebanyakkan di pause dan baru kelar sekarang padahal udah diputer dari maghrib.

Hum. Jadi, seperti phrase di atas, "we crave what we can't have" iya kah?

Crave. Menurut gue satu kata yang lumayan kuat dan........apa ya. Gereget? Loh kok malah turun derajat. Ya pokoknya gitu. Craving for something tuh menurut gue udah di tahap dimana lo bener-bener menginginkan sesuatu, tahap dimana you want something so badly, you almost reach the desperate level. Gitu sih. Yha menurut gue aja sih ini. Crave itu...pilihan kata yang cukup desperate kalo gue pikir.

Trus. Sedih amat ya kalau dipikir phrase di atas. Udah crave, can't have. Loh terus harus apa? Ih sumpah sedih banget wwkwkwk apa gue aja yang lebay ya.

Tapi setuju nggak sih? Ketika lo menginginkan sesuatu yang gak bisa lo miliki, lo bakalan kepikiran terus karena penasaran. Dan kadang, rasa penasarannya itu bakal menjerumuskan lo ke suatu hal atau suatu perasaan yang nggak enak rasanya. Apa gue doang?

ETS BENTAR DULU plis jangan langsung mikir gue galau-galau ala cewek galauin cowok gitu ya wkwkwkwkwkwkkwkw kan crave for something gak harus selamanya berkaitan dengan memiliki seseorang atau craving for someone ya gak? BAHAHAH cembetul bangeut tapi sebenernya gue kalo baca phrase ini juga konotasinya sebenernya kesitu sih WK.

14.1.15

Selamat kembali ke Bandung untuk yang kesekian kalinya

Hai, saya sudah kembali di Bandung. Sendiri lagi di kosan, nggak ada berisik-berisik adek yang berantem, atau panggilan Ibu dan atau Bapak yang manggil nyuruh keluar kamar.



Siap-siap menerjang badainya semester 6 yang konon katanya sangatlah horor karena banyaknya tugas kuliah dan tugas praktikum dengan deadline yang mepet. Ditambah di akhir perkuliahan, setelah selesai UAS, gue dan 86 orang lainnya insya Allah akan berangkat kuliah lapangan selama sebulan ke Karang Sambung. Dan ditambah dengan kegiatan himpunan yang pasti makin bikin merasa 24/7 itu adalah sangat-sangat kurang.

Sisa dua semester lagi sebelum semester 8. Btw sampai sekarang nilai geologi kelautan belum keluar. Udah hopeless sih huhu nilai tugas jelek, UTS sama UAS juga banyak salah. Mana gak bisa gambar kayak temen-temen yang lain......huf. Pasrah aja.
rumah kosong
sudah lama ingin dihuni
adalah teman bicara; siapa saja atau apa
jendela, kursi
atau bunga di meja
sunyi, menyayat seperti belati
meminta darah yang mengalir dari mimpi






Lagi tergila-gila sama Banda Neira. Haha ketinggalan banget ya baru tegrila-gila sekarang. Lagunya adem, sejuk, tentram, menengankan, sekaligus..........................................











.........................bikin galau. Dikit. Dikit kok
Yang di atas itu puisi judulnya Rindu, karya Subagio Sastrowardoyo. Banda Neira bikin musikalisasi puisi-nya. Suka banget huhu.


sunyi, menyayat seperti belati
.................iye kayak hati gue